Selasa, 20 September 2011

visa mudah

Negara-Negara Bebas Visa Kunjungan untuk WNI (artikel ini saya kutip dari http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/186-negara-negara-bebas-visa-kunjungan-untuk-wni)

oleh Sigit Adinugroho

Kita yang punya minat bepergian ke luar negeri pasti pernah disibukkan dan dipusingkan dengan urusan mendapatkan visa kunjungan -- dokumen yang diperlukan untuk izin awal masuk ke negara tertentu.

Beberapa negara membutuhkan prosedur yang sangat sulit untuk mendapatkan selembar visa kunjungan yang menempel di paspor kesayangan. Perlu diingat bahwa visa kunjungan adalah khusus untuk kunjungan singkat seperti pariwisata.

Menurut indeks yang diterbitkan Henley & Partners, Indonesia termasuk negara yang mudah dimasuki oleh warga negara asing, tetapi tidak sebaliknya. Warga negara Indonesia (WNI) tidak diterima begitu saja secara mudah di sebagian besar negara-negara di dunia. Tercatat ada sekitar 43 negara di dunia yang menerima WNI tanpa visa kunjungan atau dengan visa on arrival. Selebihnya, WNI perlu mendapatkan visa kunjungan terlebih dahulu dengan mendaftar di kedutaan setempat di Jakarta.


Contoh visa untuk masuk ke negara-negara yang tergabung dalam sistem Schengen. Foto: Thinkstock
Berikut adalah beberapa negara pilihan di dunia yang membebaskan visa kunjungan terhadap WNI, dan apa saja yang bisa dilihat di sana:

Peru


Negara yang bisa diakses melalui paling tidak 20 jam perjalanan dari Australia/Selandia Baru atau Eropa ini memberikan 90 hari kunjungan bebas visa kepada WNI. Siapa yang tidak kenal Macchu Picchu sebagai salah satu pusat kebudayaan Amerika Selatan yang terunik. Naiklah kereta api dari Cusco ke Macchu Picchu dan alami perpindahan waktu ke masa lalu di tengah hijaunya hutan hujan tropis.

Maroko


Bisa diakses dari dataran Eropa kurang dari empat jam, tiga bulan dapat dinikmati di sini setiap kali kunjungan oleh WNI. Silakan mulai dari Rabat atau Casablanca, lalu lanjut ke Fez dan Marrakech. Siapkan indera Anda untuk arsitektur, lanskap dan khazanah kuliner jazirah Arab terunik sepanjang masa.

Chile


Hanya ada satu cara untuk mengelilingi negara yang memberikan 90 hari visa kunjungan kepada WNI: dari utara ke selatan atau sebaliknya. Ia memiliki salah satu pesisir pantai yang terpanjang di Amerika Selatan. Atraksinya? Peninggalan kolonialisme Spanyol yang berlatarbelakang pegunungan Andes. Suka dengan olahraga atau lanskap ekstrim? Di sinilah salah satu yang terbaik!

Ekuador


Jika Anda pernah bermimpi ke Kepulauan Galapagos, di sinilah awalnya. Seperti negara-negara Amerika Selatan di pesisir barat lainnya, Ekuador memiliki tiga dataran sekaligus: dataran rendah pesisir, dataran tinggi di sekitar pegunungan Andes, dan dataran rendah hutan hujan tropis Amazon. Beberapa kotanya juga menjadi bagian dari World Heritage Site UNESCO. WNI mendapat 90 hari di sini.

Kolombia


Kolombia memberikan 90 hari bebas visa kunjungan bagi WNI. Yang patut dikunjung di Kolombia adalah Cartagena, sebuah kota pesisir yang terkenal dengan resor pinggir pantai menghadap Laut Karibia dan mengenal ibukota Amerika Latin penuh sejarah di Bogota.

Malaysia


Siapa yang tidak kenal Malaysia. Bagi kebanyakan WNI, Malaysia menjadi salah satu negara pertama yang dikunjungi ketika memiliki paspor. WNI diberikan maksimum 30 hari setiap kali kunjungan.

Apa yang bisa dilihat di sini? Banyak sekali: wisata belanja, arsitektur kota modern di Kuala Lumpur, belajar transportasi publik yang baik, khazanah budaya Melayu yang mirip dengan Indonesia, sampai wisata alam seperti di Taman Negara atau Gunung Kinabalu di Sabah.

Singapura


Singapura sudah tidak asing lagi di mata kebanyakan WNI, terutama yang berdomisili di Jakarta. Menjadi alternatif tempat rekreasi selain wisata domestik di Bandung dan Pulau Bali, Singapura menawarkan kenyamanan wisata ala “mal” dan fasilitas modern negara maju. Tentu, 30 hari sudah di tangan bagi setiap WNI tanpa harus mendaftar visa apapun.

Thailand


Salah satu lokasi kunjungan wisata terpopuler di dunia, terutama bagi backpacker. Biaya hidup yang sangat terjangkau, infrastruktur pariwisata yang cukup baik dan kebudayaan yang unik karena tak pernah dijajah kolonialis. Jelajahi Thailand dari utara ke selatan selama 30 hari, untuk WNI!

Vietnam


Vietnam akhir-akhir ini menjadi primadona bagi pengunjung ASEAN, karena gencar membuka diri untuk pariwisata. Alternatif yang baik selain Thailand. Biaya hidup tidak jauh berbeda dari Indonesia, bahkan lebih murah. Wisata sejarah, budaya dan alam didapatkan di tempat-tempat seperti Ho Chi Minh City, Na Thrang, Hue, Hoi An dan Hanoi. Bebas visa kunjungan selama 30 hari untuk WNI.

Filipina


Filipina memberikan 21 hari bebas visa kunjungan bagi WNI. Jika Anda tertarik dengan negara Asia kepulauan yang menawarkan pantai serta “rasa” Spanyol yang kental, maka datanglah ke Filipina!

Brunei


WNI mendapatkan 14 hari bebas visa kunjungan di sini. Negara kerajaan yang kental dengan budaya Melayu dan suasana Islami ini bagai surga di tengah hiruk-pikuk modernitas yang diusung negara-negara ASEAN lain.

Hong Kong


Hong Kong sebenarnya bukan negara, tetapi wilayah administratif khusus untuk Republik Rakyat Cina (RRC), namun memiliki regulasi imigrasi tersendiri. Kalau ke RRC, WNI perlu visa, tetapi Hong Kong membebaskan visa kunjungan selama 30 hari. Kebanyakan WNI berkunjung ke Hong Kong untuk wisata belanja dan urban, hampir sama seperti Singapura.

Makau


Makau juga adalah wilayah administratif khusus untuk RRC, terletak tidak jauh dari Hong Kong. WNI diberikan bebas visa kunjungan selama 30 hari. Berbeda dengan Hong Kong, wisata di sini seputar wisata sejarah dan... judi.

Seychelles


Ini dia negara yang tidak memberlakukan visa kunjungan bagi warga negara apapun di dunia. Ya! Seychelles mempersilakan semua warga negara di dunia untuk masuk tanpa visa kunjungan selama satu bulan, termasuk WNI. Negara kepulauan yang terletak di Samudera Hindia, antara Afrika dan India ini mengunggulkan wisata bahari.

Maladewa


Sering disematkan sebagai tujuan wisata bulan madu, Maladewa memiliki beragam pulau kecil, bahkan sangat kecil sampai hanya disebut atol, yang tersebar jauh satu sama lain. Untuk bepergian antar pulau saja, kita membutuhkan kapal atau bot, kalau tidak pesawat terbang kecil.

Malé, ibukotanya, adalah satu-satunya kota padat di dunia yang berada di pulau kecil, dengan bandara di pulau lainnya! WNI diberikan 30 hari untuk jalan-jalan di sini.

Sri Lanka


Negara ini bukan tujuan populer bagi WNI, karena banyak yang lebih “tergoda” oleh India. Tapi tahukah Anda, Sri Lanka membebaskan visa selama 30 hari bagi WNI. Jelajahi Colombo dan lihat sisa-sisa peninggalan Belanda, Portugis dan Inggris, lalu berkeliling pulau untuk berbaur dengan masyarakatnya yang banyak menyambung hidup sebagai nelayan, menelusuri pantai, hutan dan candi-candi.

Ada beberapa negara lain yang membebaskan visa kunjungan bagi WNI, yang jika saya ulas akan terlalu panjang. Negara-negara tersebut antara lain Kosovo (90 hari), Bermuda (maksimum enam bulan), Dominika (21 hari), Haiti (tiga bulan), Saint Vincent and the Grenadines (satu bulan), Kepulauan Cook (31 hari), Kepulauan Mikronesia (30 hari) dan Samoa (30 hari).

Selain itu, ada juga beberapa negara lain yang memberlakukan visa on arrival bagi WNI, yang bermakna negara-negara tersebut memberlakukan visa kunjungan, namun pembuatannya dapat dilakukan di beberapa bandara internasional negara tersebut, dengan biaya tertentu, misalnya USD25. Beberapa negara ini antara lain seperti Laos, Kamboja, Fiji, Myanmar, Turki dan masih beberapa lagi.

Jadi, siapkan ransel Anda dan mari bepergian tanpa harus pusing memiliki visa kunjungan!


Sigit Adinugroho dapat dikunjungi di blog perjalanannya, www.ranselkecil.com.
12 rekomendasi

Minggu, 11 September 2011

KARIMUN JAWA 3-6 September 2011

Bersama beberapa teman berencana untuk backpaker ke karimun jawa yang direncanakan mengisi waktu liburan indul fitri, setelah beberapa teman setuju untuk pergi kesana akhirnya kami segera untuk mencari informasi untuk menuju kesana dengan browsing ke beberapa website dan akhirnya pun dapat sedikit gambaran.

Informasi yang kita dapatkan untuk menuju kesana adalah dengan menggunakan kapal cepat kartini dari semarang atau menggunakan kapal muria dari jepara dan akhirnya kami pun sepakat untuk menggunakan kapal muria dari jepara, setelah mencari informasi lebih lanjut ternyata kapal muria yang menuju kesana tidak berangkat setiap hari dan memiliki jadwal sendiri, kami pun langsung mencari informasi dengan menelpon asdp jepara untuk menanyakan jadwal pemberangkatan kampal muria dan kami pun mendapatkan jadwal dengan keberangkatan dari jepara tanggal 3 september dan kembali tanggal 5 september 2011.

Selanjutnya kami mencari informasi untuk penginapan dan tour disana, kami pun langsung browsing kembali dengan membaca beberapa blog dari teman-teman yang telah lebih dulu ke karimun jawa, banyak dari beberapa blog menulis tentang homestay Mulya Indah dan kami pun langsung mencari informasi telp yang bisa hubungi, setelah susah payah kami pun dapat nomor telp dan langsung menghubungi kesana (mba viki 081326344987) untuk booking penginapan dan tanpa saya menanyakan ternyata ditawari untuk tour dikarimun dan makan selama disana, dengan senang hati saya pun langsung meminta rincian biayanya ke mba viki, tak lama kemudian saya menerima sms yang berisi rincian biaya untuk di karimun dan setelah kami kalkulasikan ternyata masih terhitung wajar dan kami pun langsung setuju dengan penawaran tersebut.


Setelah informasi karimun telah lengkap kita dapat, kami pun mengatur mekanisme untuk pemberangkatan kesana karena ada beberapa teman yang mudik dan tinggal yang posisinya masih di daerah jawa tengah, akhirnya kami menyepakati untuk bertemu di jepara saja.

Untuk kali ini yang akan ikut backpaker adalah gw sendiri, codot, aghoy, yunis, fatur dan indra, namun yang akan berangkat dari jakarta hanya gw, aghoy dan codot saja dan yang lain bertemu di jepara. Pada tanggal 1 september 2011 kami pun berangkat dari jakarta menuju jepara dengan menggunakan bus shantika, karena berhubung masih dalam suasana lebaran kami pun mendapatkan tiket bus lumayan mahal seharga 250rb bila dibandingkan dengan tarif normal yang harganya sebesar 120rb.


Pada pukul 16 lebih kami pun berangkat dari terminal bus lebak bulus dengan kursi terisi penuh menuju jepara, sekitar daerah pamanukan bus pun berhenti untuk beristirahat dan kami pun menyantap makanan sambil meminum kopi dengan ditemani beberapa batang rokok. 30 menit berlalu bus pun melanjutkan perjalan dan didaerah sebelum semarang kami berhenti kembali tp untuk pemberhentian kali ini kami tidak makan tapi hanya minum kopi dan merokok saja, maklum ahli hisab jadi klo kelamaan gak ngerokok jadi rasanya gmana gitu.....

Sekitar pukul 2.30 pagi tanggal 2 september kami pun tiba di alun-alun jepara, sambil santai dan duduk di alun-alun kami menunggu yunis yang rencana sampai jepara jam 3 pagi juga, tak lama beberapa saat yunis pun tiba, lama tak ketemu kami pun berbincang-bincang sambil ditemani kopi untuk menunggu waktu pagi hari.

Setelah agak siangan kami menuju pelabuhan jepara dengan berjalan kaki ja biar gak terlalu manja sekalian itung-itung olahraga pagi, setiba disana kami pun langsung mencari sarapan karena perut sudah terasa laper.

Karena kapal muria yang akan kami tumpangi baru berangkat besok hari, kami pun bergegas mencari penginapan, namun lagi-lagi masih dalam liburan panjang kami pun kehabisan hotel jadi terpaksa harus diskusi bersama-sama untuk masalah penginapan dan akhirnya kami pun sepakat untuk tidur dipelabuhan saja sambil menunggu indra dan fatur yang akan tiba di jepara jam 3 tanggal 3 september. Setelah indra dan fatur tiba di pelabuhan kami pun langsung mengatur jadwal selanjutnya untuk pagi harinya dan tanpa disadari kami kami bertemu dengan cewek dari banjarnegara yang namanya vica dan diana yang sebelumnya bareng satu bus dengan indra dan fatur saat menuju jepara dan langsung aja kami ajak bareng dengan grup kami dan akhirnya mereka pun bersedia.


Karena kami tinggal di warung nya Bapak Bambang gratis kami pun berusaha untuk mencari cara bagaimana untuk memberikan uang tapi dengan tidak begitu saja karena kuatir dia akan menolak, terpikirkan oleh kita untuk minta bantuannya untuk membeli tiket kapal muria dengan memberikan jumlah uang yang lebih dari harga tiket yang mesti kita bayar, namun hendak dikata kamipun tidak menyangka  ternyata kami dipermaikan oleh bapak bambang tersebut dengan tidak diberikannya tiket kapal tapi kami masuk kedalam kapal muria tersebut dengan bantuan orang asdp, padahal kalo kami mengantri mungkin kami paling pertama yang akan dapat tiket karena dengan kondisi ditersebut kami pun gak pegang tiket apalagi dapet duduk, padahal orang lain yang datengnya lebih lama dari kami sudah dapat tiket dan dapat duduk pulu, saran kami sebaiknya tidak usah menggunakan orang tersebut jika rencana ingin kesana dan ada baiknya klo ngantri sendiri.

Setelah masuk ke kapal muria kami pun kaget ternyata sudah penuh dan gak tau harus duduk dmana karena semua sudah terisi, tiba-tiba pintu menuju dek atas pun dibuka kami segera naik saja untuk dapat posisi yang enak. Tak lama kapal pun jalan kami merasa lega akhirnya bisa naik juga ke kapal walaupun dengan terik panas matahari yang langsung ke kami dan kami pun merasa cuek saja.

Jam menunjukan pukul 15 kami pun akhirnya tiba di pulau karimun jawa dan jemputan pun sudah siap membawa kami ke homestay yang sebelumnya telah kami booking, setiba di homestay kami pun langsung diberikan minum atau biasa klo di hotel welcome drink, karena terasa haus dan lelah tanpa basa-basi kami pun langsung menyantapnya sambil santai-santai menikmati homestay karena kami baru bisa masuk kamar setelah magrib karena yang sewa sebelumnya baru cekout nanti malam.



Karena baru ada 1 kamar yang kosong kami pun memberikan kamar tersebut kepada kedua cewek tersebut vica dan diana supaya mereka bisa beristirahat dulu dikamar. Serasa dirumah sendiri kami pun tidur-tiduran aja dibalkon lantai atas homestay biar agak seger badannya karena terlalu lama menempuh perjalanan dengan kapal muria sampai enam jam.


Sudah merasa cukup istirahat kami pun segera bangun dan mandi biar bandanya terasa segar, rencananya mau liat matahari terbenam tapi karena ada sebagian yang belum mandi karena harus bergantian ke kamar mandi jadi kami tidak sempat untuk melihat matahari terbenam, namun malamnya kami sempatkan untuk berjalan-jalan keliling sekitar penginapan sambil foto-foto, setelah puas keliling-keling kami pun segera balik ke homestay untuk istirahat karena esok paginya kami harus segera melanjutkan perjalanan menuju pulau-pulau disekitar karimun.








Pagi pun tiba, kami lekas bergantian untuk mandi setelah semua siap kami pun turun kelantai satu untuk menikmati sarapan pagi yang telah disiapkan oleh pemilik homestay dan selanjutnya kami ngepasin peralatan snorkling yang akan kami gunakan nanti. Setelah semua siap kami pun segera menuju pantai dengan membawa makan untuk siang nanti dan segera naik ke kapal kecil yang telah siap  membawa kami keliling pulau.

Dimulailah perjalanan kami, pulau yang pertama kami kunjungi adalah pulau tengah dan setibanya disana tanpa basa-basi langsung menceburkan diri untuk menikmati panorama keindahan bawah laut pulau tersebut, setelah beberapa jam kami pun bersandar ke pulau tersebut untuk menikmati makan siang dengan menu ikan bakar (Mantabbbbbb).











































Setelah makan siang dan berfoto-foto dengan penuh gaya, kami pun melanjutkan perjalan menuju pulau selanjutnya (lupa nama pulaunya) dan kami pun melanjutkan snorkling kembali di pulau tersebut dengan didampingi bapak selamet untuk melakukan penyelaman, namun karena tidak terlalu biasa kami pun merasa telinga terasa sakit karena pengaruh tekanan dalam air, kami pun melanjutkan dengan keliling melihat terumbu karang dan bermain bersama ikan-ikan.














Puas bermain dipulau itu kami langsung berangkat lagi menuju pulau (lupa namanya) karena pulau ini hanya ada hamparan pasir ditengah laut jadi kami hanya menikmati pulau tersebut dengan berfoto-foto ria saja, setelah puas berfoto-foto kami langsung kembali menuju homestay untuk beristirahat dan bersih-bersih, karena teman kami si vica dan diana harus segera balik ke jepara karena hari selasa harus sudah masuk kantor.

Setelah mengatar vica dan diana ke pelabuhan dan memastikan telah berangkat kami pun segera kembali ke homestay untuk beristirahat untuk persiapan perjalan hari berikutnya. Sambil menunggu ngantuk kami pun bercanda sambil melihat hasil foto-foto hasil jepretan tadi siang, mata mulai terasa ngantuk satupersatu dari kami pun masuk kamar untuk beristirahat.

Terbitlah matahari pagi, kami pun bergegas untuk bangun dan mandi. Setelah semua telah siap kami pun turun kembali ke lantai satu untuk sarapan dan selanjutnya menuju pantai dan ternyata bapak selamet telah siap dengan kapal dan para awaknya untuk membawa kami menuju pulau –pulau lainnya.

Karena jadwal hari ini banyak pulau yang akan dikunjungi jadi kami harus pagi berangkatnya, pada perjalanan hari ini tidak begitu menegangkan ombaknya dibandingkan perjalanan hari sebelumnya yang lumayan ekstrim, sampe-sampe fatur dan diana muntah-muntah karena besarnya ombak tersebut. Tiba lah kami dipulau pertama yaitu pulau menjangan besar, sambil mempersiapkan peralatan snorkling yang hari sebelum disimpan dalam kapal, setelah terpasang semua kamipun langsung menceburkan diri ke air dan berenang bersama ikan-kan sambil memberikan makanan yang telah kami siapkan sebelum berangkat.

Tak lama selang satu jam kami naik kembali ke kapal dan berangkat lagi menuju pulau cemara besar, karena pulau ini bagus dengan pemandangannya jadi kami menghabiskan waktu dipulau itu dengan berfoto-foto ria saja dengan bergaya ancur-ancuran sambil menunggu makan siang siap disajikan oleh bapak selamet...maklum tidak mesti sebulan sekali kesini jadi puas-puasi jepret kamera.

Makan siang pun telah siap, kami dipanggil oleh bapak selamet untuk makan dan tanpa basa-basi melihat perut yang isinya dah minta makan, kami pun segera menyantap makan tersebut dengan menu kali ini ikan kakap bakar dan teman laup pauk lainnya. Setelah makan siang kami pun beristirahat sejenak menunggu nasi turun ke perut sambil melanjutkan foto-fotonya.











































Setelah selesai kami pun berangkat lagi menuju pantai (lupa namanya) setiba dipantai tersebut kami merasa takjub dengan keindahan pantai tersebut dengan pasirnya yang halus dan putih, sambil ditemani kopi dan goreng-gorengan kami memanjakan diri untuk bersantai dan tak lupa foto-foto, setelah kopi habis kami pun segera mencari posisi untuk berfoto dan ternyata bertemu lagi dengan dua orang wanita, kebetulan yang tau namanya yunis karena dia yang berkenalan sampe-sampe dipanggil irfan bachdim sama cewek tersebut karena yunis memakai baju kebangsaan tim nas sepakbola indonesia.




















Setelah puas foto bersama kami pun berangkat lagi menuju penakaran hiu, tapi kali ini yang turun kepenakaran tersebut hanya fatur, indra dan yunis saja kami yang lain hanya menonton dari atas saja. Setelah puas dengan menjepret mereka kami pun segera balik ke homestay untuk siap-siap balik ke jakarta. Dengan bantuan mas imam anak pemilik homestay yang juga bekerja sebagai ABK di kapal cepat kartini kami pun tidak perlu bersusah payah untuk ngantri tiket kapal muria, tak lama tiket kapal muria pun diberikan kepada saya dengan perasaan lega karena sudah pegang tiket.






Sambil menunggu kapal muria yang jadwal berangkatnya jam 11 malam kami pun berbincang-bincang sambil mengucapkan terimakasih kepada Bapak mul pemilik homestay beserta keluarganya, setelah jam menunjukan pukul 20.20 mobil jemputan kami pun datang dan tiba saatnya kami untuk berpamitan dengan keluarga bapak mul, berangkatlah kami menuju pelabuhan, setiba dipelabuhan ternyata tidak disangka-sangka kapal muria yang akan kita tumpangi ternyata sudah berangkat, kami pun terhentak kaget loh ko bisa? Kan jadwal nya jam 11 malam, ko jam setengah sembilan sudah berangkat dengan perasaan kesal dan kecewa kami pun kembali ke homestay takut klo kamar yang kami sewa sebelumnya diisi orang lain.

Setelah diskusi panjang lebar dan melampiaskan kekecewaan akhrinya mas imam memberikan masukan untuk naik kapal cepat kartini saja, akhirnya kami pun tenang. Dan malam nya pun kami terpaksa harus menginap lagi karena kapal kartini baru berangkat esok harinya jam 11 siang. Pagi pun tiba dengan penuh semangat saya langsung menghampiri ibu untuk menanyakan pembayaran penginapan dan sarapan pagi untuk hari ini, namun saya kaget ternyata ibu tidak mau dibayar sepeserpun padahal kami sudah menginap menggunakan 2 kamar dan sarapan pagi untuk 6 orang. Dengan mengucapkan banyak-banyak terima kasih kami ucapkan kepada keluarga pak mul atas bantuan dan kebaikannya kepada kami.

Setelah jam menunjukan pukul 9 pagi kami pun bergegas ke pelabuhan kuatir klo nanti ketinggalan lagi kaya semalem, untuk menghabiskan waktu kami pun berjalan kaki dari homestay menuju pelabuhan dan setiba dipelabuhan kami bertemu dengan mas imam dan kami diminta untuk menyimpan barang bawaan kami dikapal agar tidak terlalu merepotkan.

Pada pukul 11 siang kapal pun berangkat menuju jepara, dengan perasaan tenang dan lega akhirnya kami bisa berangkat juga menuju jepara. Selang waktu tiga jam akhirnya kami pun tiba dipelabuhan jepara, sebelum meninggalkan kapal kami pun menuggu mas imam untuk sekali lagi mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan kebaikannya yang telah menolong kami hingga kembali ke jepara.

Setelah keluar dari kapal dan pelabuhan jepara kami pun segera bergegas menuju terminal jepara untuk mencari bus yang menuju semarang karena mengejar kereta malam ini, akhirnya kami pun tiba stasiun tawang semarang lagi-lagi kami tidak bisa dapat tempat duduk didalam kereta karena semua telah terjual habis, setelah berdiskusi dengan yang lain, kami pun sepakat naik kereta senja utama walau tak dapat tempat duduk.

Sambil menunggu kereta berangkat kami pun bersama dengan penumpang yang lain nonton sepak bola kebetulan pada malam itu ada pertandingan indonesia melawan bahrain. Akhirnya panggilan kepada penumpang kereta senja utama pun terdengar kami segera bergegas berangkat menuju kereta dengan salam perpisahan kami kepada yunis yang kebetulan dia kembali ke salatiga yang saat ini sedang melanjutkan sekolah S2.

Setelah mendapat posisi tempat yang akan kita gunakan nanti dikereta kami sambil bersantai menikmati kopi, tak lama berselang kami pun diminta untuk naik kereta karena akan berangkat, dengan posisi yang kurang menguntungkan kami terpaksa duduk dipelataran sambungan kereta yang persisinya didepan toilet, yah mau tidak mau dari pada harus menunggu satu hari lagi.......

Sekali lagi kami ucapkan banyak terima kasih kepada keluarga besar Homestay Mulya Indah yang telah banyak membantu kami selama di karimun dan juga bapak selamet dan pak ali selaku nakoda kapal yang membawa kami keliling pulau-pulau. Sampai jumpa dan sampai bertemu lagi pada kesempatan yang lain.

Saya merefrensikan apabila ada temen-teman yang baca blog saya ini dan berencana untuk ke karimun sebaiknya menggukan homestay mulya indah selain baik-baik pemiliknya homestay mereka juga telah mendapat sertifikat homestay terbaik dari pemerintah jepara.

wassalam